Hubungi Kami untuk Dukungan Profesional
Untuk menghitung PPh 21, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Tentukan Penghasilan Bruto: Penghasilan bruto adalah jumlah total gaji atau penghasilan karyawan sebelum dipotong PPh 21. Ini mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, dan tunjangan lain yang diterima oleh karyawan.
- Kurangkan Pengurang yang Diperbolehkan: Dari penghasilan bruto, ada beberapa pengurang yang diperbolehkan seperti iuran pensiun, iuran BPJS, iuran asuransi kesehatan, dan pengurang lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
- Hitung Penghasilan Neto (Net Income): Setelah mengurangi pengurang yang diperbolehkan dari penghasilan bruto, Anda akan mendapatkan penghasilan neto (net income). Ini adalah jumlah penghasilan yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan PPh 21.
- Hitung PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak): PTKP adalah penghasilan yang tidak dikenakan pajak dan berbeda-beda tergantung pada status perkawinan dan jumlah tanggungan. PTKP digunakan untuk mengurangi penghasilan neto sebelum menghitung PPh 21.
- Hitung Penghasilan Kena Pajak: Kurangi PTKP dari penghasilan neto untuk mendapatkan jumlah penghasilan kena pajak.
- Tentukan Tarif Pajak: Tentukan tarif pajak yang berlaku berdasarkan penghasilan kena pajak. Tarif pajak biasanya berbeda tergantung pada besaran penghasilan dan status perkawinan.
- Hitung Jumlah PPh 21: Kalikan penghasilan kena pajak dengan tarif pajak untuk mendapatkan jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan.
- Potong PPh 21 dari Gaji: Jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan akan dipotong langsung dari gaji atau penghasilan yang diterima oleh karyawan.
Penting untuk selalu mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku di wilayah Anda atau berkonsultasi dengan ahli pajak untuk mendapatkan panduan yang tepat dalam menghitung PPh 21. Proses perhitungan ini dapat berbeda antara satu negara dan wilayah dengan negara lainnya karena adanya perbedaan dalam sistem perpajakan.
Temukan artikel menarik seputar Payroll Services Abhitech!