Polusi udara sering kali tak kasat mata, tetapi dampaknya terhadap kesehatan dan produktivitas kita sangat jelas.
Begitu banyaknya faktor yang menentukan kesehatan kita, termasuk udara yang dihirup. Saat ini,menghirup udara segar merupakan hal istimewa yang tidak dapat dinikmati oleh banyak orang, terutama bagi yang tinggal di kota metropolitan yang padat penduduk seperti Jakarta.
Asap tebal dan langit kelabu muncul setiap pagi selama beberapa bulan terakhir di Jakarta, ibu kota negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia.
Baru-baru ini, Jakarta diberi label sebagai kota terpolusi terburuk di dunia oleh perusahaan pemantauan udara IQAir, dengan indeks kualitas udara mencapai lebih dari 152 – jauh di atas ambang batas 100 yang dianggap tidak sehat.
Dengan lebih dari 30 juta mobilitas individu, populasi Jakarta semakin memperparah tantangan polusi.
Studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia menemukan bahwa sekitar 60 persen penduduk Jakarta menderita masalah pernapasan yang terkait dengan kualitas udara buruk.
Setiap tahun, sekitar 7 juta orang meninggal akibat paparan partikel halus di udara yang tercemar. Yang lebih memprihatinkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memperingatkan bahwa beberapa polutan udara bahkan lebih berbahaya daripada yang kita duga.
Oleh karena itu, kualitas udara dalam ruangan yang baik menjadi prioritas yang lebih mendesak bagi dunia usaha, terutama yang berada di kota besar.
Dengan memastikan bahwa tempat kerja Anda aman dan nyaman, Anda dapat secara aktif menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan masalah polusi udara di jakarta dan meningkatkan moral serta employee retention dalam prosesnya.
Masalah Polusi Udara di Perkantoran Jakarta
Polusi udara di Jakarta merupakan masalah yang tentunya merugikan, dan para pengusaha pun mulai mengambil langkah serius karena dampaknya terhadap produktivitas dan keterlibatan karyawan.
Di kota-kota seperti Jakarta dan sekitarnya, karyawan semakin sering mengalami masalah pernapasan dan mengeluhkan sakit kepala, kelelahan, alergi, bahkan masalah pencernaan. Absen meningkat dan produktivitas menurun.
Di dalam semua kantor yang ber-AC saat ini, rasa sumpek terkadang sering dirasakan. Solusi paling mudah adalah membuka jendela untuk mendapatkan udara segar. Namun, saat ini situasinya sudah mencapai tahap di mana membuka jendela hanya akan membuat polusi suara dan udara buruk masuk ke dalam kantor yang sudah terasa sumpek.
Udara dalam ruangan sering kali dua kali lebih tercemar daripada udara luar, karena tidak hanya mengandung polusi dari luar, tetapi juga polusi dari dalam gedung, seperti produk pembersih, bahan bangunan, tungau debu, dan kadang-kadang bahkan asap memasak di gedung perumahan.
Pengaruh Polusi Udara di Jakaarta bagi Karyawan
Karyawan yang bekerja di lingkungan seperti itu akan menjadi kurang produktif. Mereka pasti akan menjadi lesu dan mengalami sesak nafas serta sakit kepala.
Beberapa bahkan mungkin mengembangkan masalah lebih serius, seperti asma, penyakit paru-paru, atau bahkan gangguan jantung.
Baca juga: Ketentuan Cuti Sakit Karyawan Sesuai Peraturan Kemenaker
Kesehatan & Kesejahteraan Karyawan
Polusi udara di Jakarta merugikan semua orang, tetapi dapat mempengaruhi karyawan (dan bisnis yang mempekerjakannya) dengan cara tertentu.
Misalnya, mobilisasi karyawan ke kantor hampir dapat dipastikan akan terpapar udara yang berpolusi, baik itu jalan kaki, menaiki kendaraan bermotor, hingga transportasi umum.
Tidak hanya mobilisasi luar ruang, karyawan yang bekerja di dalam ruangan mungkin terpapar tingkat partikel halus (PM) yang lebih tinggi, yaitu polutan yang terdiri dari partikel padat dan cair.
Ini terutama mungkin terjadi di tempat kerja dan kantor dengan sistem ventilasi yang buruk, karena partikel ini dapat terperangkap di dalam ruangan tanpa jalan keluar.
Setelah terhirup, mereka dapat merusak sistem pernapasan dengan menyebabkan peradangan pada saluran udara, yang dapat memicu asma pada beberapa orang.
Lebih lanjut lagi, partikel-partikel ini juga dapat masuk ke dalam aliran darah – yang berpotensi menyebabkan masalah jantung.
Di kota-kota dengan tingkat polusi udara yang tinggi, mungkin tampak alami dan intuitif untuk membatasi ventilasi dari luar (dalam upaya untuk menjauhkan polutan). Namun, ini bisa membuat situasi menjadi lebih buruk. Karena sudah pasti polutan akan masuk ke dalam bangunan, membatasi udara dari luar hanya akan menjaga konsentrasi polutan di dalam ruangan lebih tinggi dari yang diperlukan.
Produktivitas & Kinerja Karyawan
Selain kesehatan dan kesejahteraan, polusi udara di Jakarta juga memiliki dampak yang jelas pada produktivitas dan kinerja karyawan – terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dulu, para peneliti hanya fokus pada bagaimana kualitas udara berdampak negatif pada pekerjaan lapangan. Namun, sekarang ada bukti bahwa polusi udara juga membuat pekerja kantor menjadi kurang produktif.
Di China, saat efek polusi terhadap produktivitas pekerja di pusat panggilan diteliti, ditemukan bahwa tingkat polusi udara harian memiliki dampak signifikan pada produktivitas pekerja. Karyawan setidaknya 5 persen lebih produktif ketika tingkat polusi udara rendah.
Solusi Perusahaan tarkit Polusi Udara di Jakarta?
Salah satu solusi yang bisa segera diterapkan oleh perusahaan adalah penggunaan air purifier udara. Dengan tujuan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara signifikan, yang pada gilirannya membantu meningkatkan produktivitas.
Namun, tidak ada filter udara yang dapat sepenuhnya menghilangkan polutan. Dan kenyataannya, walaupun memungkinkan untuk memasang filter udara di kantor, karyawan tetap harus pergi bekerja dari rumah mereka.
Baca juga: 7 Jenis Cuti Karyawan Menurut UU Terbaru
Tidak ada pelarian dari polusi di jalan. Udara kotor dan partikel berbahaya ada di mana-mana, dan ini memengaruhi setiap karyawan. Hanya kebijakan tingkat nasional yang dapat berjalan saat ini.
Anda memberlakukan kebijakan hybrid working / Work From Home untuk minimasi risiko karyawan terpapar polusi selama perjalanan pergi dan pulang kerja.
Solusi Layanan Absen Online Abhitech saat WFH
Kehadiran karyawan adalah dasar penting bagi perusahaan. Tanpa pencatatan kehadiran yang tepat, sulit untuk mengukur loyalitas dan kinerja karyawan terhadap perusahaan.
Dampak negatif dari manajemen absensi karyawan yang tidak efisien adalah sulitnya perusahaan memberikan bonus secara obyektif kepada karyawan.
Kinerja bukan hanya sebatas seberapa rajin karyawan bekerja, tetapi juga melibatkan kepatuhan terhadap peraturan dan budaya perusahaan.
Sayangnya, hal ini menjadi sulit diukur jika catatan absensi karyawan masih dilakukan secara manual, terutama ketika sedang bekerja dari rumah.
Oleh karena itu, solusi seperti aplikasi absensi online seperti People Management dari Abhitech semakin dibutuhkan oleh banyak perusahaan untuk mendukung penerapan kerja dari rumah (WFH).
Layanan ini memiliki semua fitur unggulan yang dibutuhkan dalam manajemen absensi, bahkan Abhitech menjadi solusi berbasis cloud untuk manajemen sumber daya manusia selama periode WFH.
Contohnya, pengajuan cuti, lembur, dan pergantian shift karyawan dapat diatur dengan mudah melalui aplikasi ini.
Proses penggajian yang dulunya memakan waktu berhari-hari kini akan menjadi lebih efisien.
Sistem penggajian Abhitech terintegrasi dengan absensi, cuti, lembur, dan komponen lainnya.
Perusahaan-perusahaan seperti Axiata, Hutchison, Chevron, dan lainnya sudah merasakan dampak positif memakai layanan People Management Abhitech.
Sekarang saatnya perusahaan anda. Apabila anda ingin mempunyai proses HR yang lebih efektif, tidak memakan waktu, dan membuat anda fokus eksekusi aktivitas utama bisnis anda, maka:
Konsultasi 45 menit dengan tim Abhitech
atau