Menemukan talent yang sesuai dengan ekspektasi bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami.
Faktanya, rekrutmen sering kali terasa seperti tebak-tebakan karena bahkan setelah screening CV/resume dan beberapa interview, recruiter masih belum bisa 100% yakin apakah kandidat tersebut adalah orang yang tepat.
Hanya setelah kandidat mulai bekerja baru dapat benar-benar dilihat cocok atau tidaknya.
Hal ini terjadi setidaknya kepada 33% karyawan baru yang memutuskan untuk resign setelah hanya enam bulan bekerja ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak cocok dengan pekerjaan tersebut.
Sehingga, interview dan screening CV/resume saja tidak cukup untuk mengetahui kecocokan kandidat dengan posisi yang dibutuhkan.
Namun, kabar baiknya, tes psikologi dapat membantu Anda untuk menemukan talent yang tepat yang benar-benar mendekati bahkan memenuhi ekspektasi.
Psikotest yang baik dapat mengungkap Anda apakah seorang kandidat benar-benar orang yang tepat untuk perusahaan Anda, dan itu dapat diketahui sejak awal dalam recruitment funnel.
Jika Anda baru mau mulai menggunakan psikotest atau ingin mendapat gambaran psikotest serta memperdalam pemahaman tentang penerapannya dalam rekrutmen, maka Anda berada di tempat yang tepat!
Panduan lengkap ini berisi semua hal yang perlu Anda ketahui tentang tes psikologi kandidat dan bagaimana penilaian tersebut dapat membantu Anda menemukan kandidat yang tepat dan menghindari mempekerjakan orang yang salah.
[Free] Download 150 contoh soal psikotest dan jawabannya!
Apa itu Psikotest pada Rekrutmen?
Psikometri adalah disiplin ilmu yang mempelajari teori dan praktik pengukuran dalam bidang psikologi.
Disiplin ilmu ini kemudian digunakan sebagai alat penilaian dan instrumen pengukuran untuk menghubungkan pengamatan dengan atribut teoritis.
Tes psikometri telah digunakan oleh employer selama lebih dari 100 tahun.
Saat ini, pre-employment test yang dikembangkan melalui psikometri digunakan dalam berbagai bidang, seperti psikologi, pendidikan, psikiatri, rekrutmen, dan banyak lainnya. Valent Group, sebuah perusahaan konsultan bisnis AS, memperkirakan sebanyak 60% job seeker diminta untuk menyelesaikan psikotest selama proses rekrutmen.
Pre-employment test memungkinkan employer untuk mengidentifikasi keterampilan kandidat, mengevaluasi pengetahuan mereka, dan lebih memahami ciri-ciri kepribadian, perilaku, dan motivator mereka.
Tes psikotest biasanya diimplementasikan selama tahap penyaringan awal dan diselesaikan secara online.
Kapan Sebaiknya Perusahaan Menggunakan Psikotest untuk Rekrutmen?
Praktik rekrutmen yang efektif secara langsung berkontribusi pada kinerja perusahaan, dan telah dipahami bahwa ciri-ciri kepribadian berperan penting terhadap kinerja karyawan.
Dengan perusahaan yang semakin menghargai ROI, saat ini penting untuk mendukung semua keputusan dengan informasi yang riil.
Dalam proses rekrutmen yang tidak terstruktur, ini bisa terbukti rumit. Tes kepribadian untuk rekrutmen membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih terukur.
Mengapa Sebaiknya Perusahaan Menggunakan Psikotest?
Psikotest kerja dapat meminimalisir aspek ambigu dari proses perekrutan.
Banyak employer mengakui telah keliru mempekerjakan kandidat hanya berdasarkan “feeling” mereka.
Intuisi bisa jadi tidak tergantikan, namun pre-employment test dapat menambah konsistensi dan reliabilitas dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, jenis evaluasi ini dapat membantu secara objektif menilai kandidat sejak dini, menghemat waktu dan biaya rekrutmen yang berharga.
Apa yang Dapat Dipelajari tentang Kandidat Melalui Psikotest?
Pre-employment psikotes dirancang oleh para profesional untuk membantu perusahaan dalam memahami pelamar secara lebih baik. Berbeda-beda pada jenis tes, secara umum tes psikotes dapat digunakan untuk mengevaluasi:
- Kecerdasan, bakat, dan skill pelamar (melalui pengujian kemampuan kognitif)
- Perilaku umum, value, ciri kepribadian, motivasi, dan minat pelamar (melalui pengujian penilaian kepribadian dan situasional)
Tes psikotes online atau offline dapat menjadi tools yang ampuh untuk:
- Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan kandidat
- Membandingkan kandidat secara efektif
- Menilai potensi kandidat untuk kepribadian dan kecocokan budaya
- Mengurangi bias di tempat kerja dan membangun tim yang kuat dan diverse
Hal ini membuat psikotes bermanfaat, tidak hanya sebagai alat screening kandidat, tetapi juga sebagai metode untuk mengevaluasi kinerja dan pengembangan pekerjaan karyawan saat ini.
Perusahaan juga dapat menggunakannya untuk mempelajari kelemahan dan kekuatan tim atau orang-orang yang memegang peran kepemimpinan dan membangun strategi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas.
Jenis-Jenis Psikotes
Psikotes terdiri dari berbagai jenis tes dengan objective yang berbeda pula. Berikut penjelasan lengkap tentang berbagai jenis psikotes, kapan menggunakannya, dan untuk posisi apa.
Tes kemampuan kognitif
Perusahaan dapat menggunakan tes kemampuan kognitif untuk menilai keterampilan kognitif dan penalaran kandidat, seperti penalaran kritis, perhatian terhadap detail, atau penalaran numerik.
1. Critical Thinking test
Peran apa pun yang memerlukan independent thinking dapat menggunakan critical thinking test, beberapa role yang cocok adalah analis, eksekutif, ilmuwan data, manajer, dan banyak lagi.
Tes ini sangat berguna untuk sektor hukum, teknologi, dan keuangan.
Dengan critical thinking test, perusahaan dapat menilai kapasitas kandidat untuk membuat keputusan objektif berdasarkan kemampuan mereka dalam menganalisis data.
Jenis tes ini biasanya mengharuskan kandidat untuk membaca pernyataan tertulis singkat dan kemudian membuat penilaian, mengidentifikasi asumsi, dan mengevaluasi argumen berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Problem Solving test
Apakah posisi yang sedang Anda cari melibatkan banyak shifting variables pada jadwal yang padat?
Jika demikian, problem solving tes akan sangat membantu untuk menemukan kandidat yang tepat.
Peran seperti asisten administrasi, manajer proyek, planner, ahli logistik, dan sebagian besar posisi dalam sales dan manajemen memerlukan kemampuan pemecahan masalah tingkat tinggi.
Tes ini mengevaluasi bagaimana seseorang menafsirkan data dan menggunakan logika, apakah mereka memprioritaskan dan menerapkan urutan berdasarkan aturan yang diberikan, dan seberapa baik mereka menganalisis informasi untuk menarik kesimpulan.
Contoh soal analytical reasoning untuk problem solving test
3. Verbal Reasoning test
Verbal reasoning test sangat disarankan untuk peran apa pun yang melibatkan pemahaman dan interpretasi informasi. Tes ini dapat digunakan saat screening untuk posisi hukum, teknik, konsultasi, dan eksekutif, serta untuk pekerjaan pegawai negeri.
Tes ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan seseorang untuk memahami informasi tertulis, berpikir secara konstruktif, dan membuat pilihan berdasarkan informasi. Menemukan analogi dan memahami premis adalah beberapa keterampilan yang dinilainya.
Menggunakan verbal reasoning test melibatkan membaca bagian-bagian tertulis pendek dan kemudian menjawab pertanyaan yang menantang kemampuan analitis seseorang. Ini juga dapat mencakup pertanyaan yang menganalisis ejaan dan tata bahasa.
40 soal verbal reasoning psikotes + kunci jawabannya
4. Numerical Reasoning test
Karena ada kesenjangan keterampilan matematika di berbagai industri kerja, numerical reasoning test sangat penting untuk mengevaluasi peran yang berhubungan dengan keuangan (budgets, forecasts, dll.) atau melibatkan pembuatan dan interpretasi spreadsheet.
Terlepas dari itu, seluruh pekerjaan yang melibatkan numerik dapat menggunakan numerical reasoning test.
Tes ini mengevaluasi kemampuan seseorang untuk menangani angka dengan cepat dan akurat dan untuk menafsirkannya untuk berbagai aplikasi.
Dapatkah pelamar Anda memahami dan mengelola data seperti rates, tren, rasio, bagan, grafik, pecahan, dan konversi mata uang?
Dengan numerical reasoning test, Anda dapat mengevaluasi keterampilan mereka dengan cepat dan tanpa bias.
20+ contoh soal psikotes Numerical Resoning untuk Anda pelajari
5. Following Instructions test
Apakah Anda mempekerjakan pekerja tingkat menengah dan bertanya-tanya apakah mereka akan cocok dengan manajemen tim?
Mengevaluasi kemampuan kandidat untuk memproses dan mengikuti instruksi dengan benar dapat membantu Anda mengetahuinya.
Following instructions test menilai kemampuan kandidat untuk memahami dan mengikuti instruksi visual, tertulis, dan verbal dalam berbagai konteks dan dalam berbagai bentuk. Ini dapat berguna untuk banyak sektor, seperti manufaktur, konstruksi, maintenance, dan layanan.
7. Reading Comprehension test
Anda harus menggunakan reading comprehension test untuk menyaring kandidat untuk peran yang melibatkan processing, evaluating, dan recalling written information.
Tes ini mencakup berbagai sektor dan posisi pekerjaan tetapi sangat membantu untuk menyaring editor, manajer, dan analysts.
Ini juga dapat digunakan untuk tim yang bekerja dari jarak jauh dan terutama berkomunikasi melalui secara tertulis.
Tes ini akan menunjukkan kekuatan dan kelemahan mereka dalam komunikasi dan membantu Anda meningkatkan kerja tim.
7. Attention to Detail (Visual) test
Apakah Anda perlu merekrut kandidat yang dapat dengan mudah mengidentifikasi isyarat visual dan menangani informasi visual secara menyeluruh?
Keterampilan ini sangat penting untuk peran seperti:
- Web designers
- Infographic designers
- Marketing designers
- Interior designers
- Graphic designers
- Lab technicians
- Manufacturing workers
Attention to detail test akan membantu Anda mengidentifikasi kandidat yang memperhatikan detail dan informasi visual.
Ini mengevaluasi kemampuan kandidat untuk mengidentifikasi pola, mencocokkan gambar yang identik, membedakan detail desain, dan menemukan perbedaan visual.
8. Attention to Detail (Textual) test
Banyak posisi membutuhkan perhatian yang baik terhadap detail tertulis.
Apakah Anda sedang mencari posisi customer service representatives? Atau office assistants? Mungkin administrator or a bookkeeper?
Anda harus menerapkan attention to detail (textual) test untuk mengidentifikasi kemampuan kandidat untuk tetap fokus dan mencocokkan, menyaring, dan menganalisis informasi tertulis.
Tes ini juga berguna untuk segala jenis posisi entry-level karena memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kemampuan keseluruhan seseorang untuk berkonsentrasi pada suatu tugas.
Pelajari 7 Jenis Psikotest Kerja dan Fungsinya disini!
Manfaat Psikotest pada Rekrutmen
Mengapa perusahaan menggunakan pre-employment psikotes?
Karena hanya memastikan kandidat memiliki hard skill untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tidak lagi cukup.
Saat ini perusahaan lebih tertarik untuk mengukur secara akurat apa yang tidak tertulis di CV, profil Linkedin, atau portofolio.
Psikotes akan menggali sisi psikologis dari interaksi profesional dan memberikan banyak manfaat bagi rekruter.
Mengidentifikasi Potensi Kandidat untuk Kinerja Tinggi
Perusahaan ingin tahu bahwa kandidat dapat menangani dan menyelesaikan pekerjaan untuk posisi tersebut, dan psikotes berkontribusi untuk menentukannya.
Penilaian dengan komponen psikologis dapat memberikan gambaran yang lebih multidimensi.
Dengan membuat multi-measure pre-employment psikotes, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi yang tidak terlihat, dan memprediksi bagaimana kinerja kandidat di lingkungan tertentu.
Tes Kepribadian untuk Mewujudkan Diversity
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh platform perekrutan Headstart, mengungkapkan bahwa mayoritas kandidat seringkali menghadapi diskriminasi.
Perusahaan yang mengintegrasikan empirical and objective pre-employment psikotes dapat mendorong diversity yang lebih besar di tempat kerja.
Dengan memberikan semua kandidat tes kepribadian yang sama sebagai bagian dari proses rekrutmen, perusahaan dapat mengurangi efek bias.
Memastikan Kandidat adalah “Good Fit”
Ini adalah alasan paling umum perusahaan memberikan psikotes.
Seringkali diyakini bahwa karyawan terbaik adalah mereka yang dengan senang hati mengambil bagian dalam culture perusahaan.
Tapi apa sebenarnya yang cocok?
Kuncinya terletak pada menentukan seberapa baik kandidat akan mengambil value perusahaan dan gaya kerja perusahaan.
Selain itu, sementara pola perilaku dapat berubah dari waktu ke waktu, kepribadian, yang didasarkan pada nilai dan mekanisme yang lebih mengakar, cenderung tidak berubah.
Singkatnya, perusahaan menggunakan tes kepribadian untuk membantu mereka memilih kandidat terbaik, tidak hanya untuk posisi tersebut, tetapi juga untuk memastikan lingkungan kerja yang positif bagi semua karyawan.
150 Contoh Soal Psikotest Online
Belum pernah membuat psikotes kerja dan butuh gambaran psikotes untuk screening kandidat?
Jangan khawatir, kami telah menyiapkan 150 contoh psikotes online yang dapat Anda download dan pelajari!
Download contoh soal psikotes online disini!
Psikotest Membantu Anda Merekrut Kandidat Terbaik
Psikotes akan membantu Anda untuk merekrut tenaga kerja yang beragam dan efisien dengan sedikit usaha dan bahkan stres.
Terlepas dari jenis tes psikologis yang digunakan di tempat kerja, kuncinya adalah menggunakan instrumen yang membantu perusahaan menemukan kandidat yang paling sesuai dengan struktur dan budaya organisasi.
Jenis tes psikologis untuk tempat kerja mungkin berbeda, tetapi kuncinya adalah memahami jenis penilaian tempat kerja yang terbaik untuk bisnis Anda.
Apakah Anda menggunakan data biografi, kemampuan kognitif, atau tes kepribadian, atau instrumen yang menggabungkan elemen-elemen ini, menggunakan tes psikologi yang tepat dapat membantu Anda merekrut atau mempromosikan kandidat yang tepat, dan menghindari bencana membawa jenis karyawan yang salah. dapat dengan mudah berkinerja buruk dan bahkan merusak moral di perusahaan Anda.
Lelah dengan proses rekrutmen yang panjang?
Say good bye kepada proses talent acquisition yang panjang. Layanan Recruitment Service Abhitech siap membantu Anda para HR professionals yang ingin:
- Mempersingkat time-to-hire: Menghemat waktu rekrutmen >40% sehingga aktivitas bisnis bisa terus berjalan tanpa ada jeda karena belum mempunyai karyawan
- Meningkatkan quality-to-hire: Mendapatkan karyawan berkualitas akan meningkatkan produktivitas untuk perusahaan.
- Membangun talent pool berkualitas: Kurangi biaya dan waktu untuk mendaptkan kandidat terbaik di masa depan dengan talent pool yang berkualitas.
- Mengurangi cost-per-hire: Kurangi biaya per satu posisi dalam rekrutmen untuk posisi yang relatif mudah dicari.
- Akses ke expert dan sourcing tambahan: Dapatkan resume kandidat terbaik untuk posisi anda dengan mengoptimalkan sourcing channel yang belum dimanfaatkan
- Lebih banyak waktu untuk mengembangkan talent: Dengan proses rekrutmen yang sudah di delegasikan, anda dapat fokus untuk eksekusi strategi agar produktivitas dan skill karyawan meningkat