Layoff atau PHK adalah keputusan sulit yang seringkali harus diambil oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis.
Selain berdampak pada stabilitas finansial karyawan, PHK juga dapat merusak moral kerja karyawan yang masih bekerja dan menggoyahkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai faktor-faktor yang memicu PHK, dampaknya terhadap semua pihak yang terlibat, serta strategi-strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk melakukan layoff dengan cara yang manusiawi dan meminimalkan dampak negatifnya.
Pemahaman Mengenai Layoff
Layoff adalah salah satu bentuk pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan dengan menangguhkan atau memberhentikan karyawan baik sementara maupun, permanen. Tindakan ini berbeda dengan pemecatan.
Hal yang melatarbelakangi pemutusan hubungan kerja ini biasanya karena kondisi keuangan perusahaan yang sedang buruk atau perusahaan pailit.
Jadi, bukan karena kesalahan yang dilakukan karyawan atau kinerja buruk karyawan.
Tidak semua karyawan diberhentikan secara permanen, ada beberapa karyawan yang diberhentikan sementara, sehingga bisa kembali bekerja ketika kondisi finansial perusahaan sudah membaik. Namun kebanyakan pemutusan kerja bersifat permanen.
Terdapat beberapa penyebab pemutusan kerja seperti downsizing, rightsizing, dan smartsizing.
Downsizing adalah pengurangan jumlah karyawan karena faktor keuangan. Rightsizing adalah penyesuaian bisnis dengan mengatur ulang manajemen dan jumlah karyawan.
Sedangkan smartsizing adalah tindakan untuk memaksimalkan keuangan dengan meminimalkan pengeluaran.
Dampak dari Layoff untuk Perusahaan dan Karyawan
Pemutusan hubungan kerja memiliki sejumlah dampak, baik bagi perusahaan maupun karyawan.
Dampak bagi Perusahaan
Dampak pemutusan hubungan kerja bagi perusahaan di antaranya yaitu menurunnya produktivitas karyawan dan reputasi perusahaan menjadi buruk.
Karyawan yang tidak terkena pemutusan hubungan kerja juga bisa mengalami penurunan produktivitas.
Penurunan produktivitas karyawan bisa menyebabkan performa kerja menurun. Selain itu, dengan tindakan ini juga bisa menyebabkan reputasi perusahaan memburuk dan menyebabkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap perusahaan menurun.
Perusahaan akan lebih sulit untuk mendapatkan klien dan investor. Tidak hanya itu, ketika keuangan membaik dan membutuhkan karyawan bukan tidak mungkin banyak pelamar yang tidak mau melamar.
Dampak bagi Karyawan
Pada pemberhentian kerja sementara, banyak karyawan merasa bingung karena tidak pasti apakah akan diminta bekerja kembali atau tidak.
Sedangkan bagi karyawan yang diberhentikan secara permanen bisa menyebabkan mereka kehilangan penghasilan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
Meski diberi pesangon dari perusahaan, uang tersebut tentu akan habis jika tidak segera mendapat pekerjaan baru. Selain itu, karyawan juga bisa mengalami stres, depresi, dan penurunan kepercayaan diri.
Perbedaan Layoff dan PHK
Layoff sendiri sering disamakan dengan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Meski keduanya memiliki kesamaan yaitu pemberhentian kerja karyawan namun terdapat sejumlah perbedaan pada kedua istilah tersebut.
Layoff biasanya dilatarbelakangi oleh permasalahan keuangan perusahaan dan bisa bersifat sementara atau permanen.
Sedangkan PHK biasanya dilatarbelakangi oleh kesalahan seperti melakukan tindakan kriminal atau melanggar peraturan, atau performa kerja yang buruk.
PHK juga bisa dilakukan ketika perusahaan bangkrut karyawan mengundurkan diri.
Penyebab Terjadinya Layoff
Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perusahaan harus mengambil tindakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan:
-
Kondisi Finansial
Pertama yaitu dilatarbelakangi oleh kondisi finansial perusahaan yang buruk atau perusahaan mengalami pailit sehingga untuk mencegah kebangkrutan maka perusahaan perlu mengurangi jumlah karyawan. Dengan pengurangan jumlah karyawan maka kinerja perusahaan bisa diselamatkan.
Menurunnya kondisi finansial perusahaan ini bisa disebabkan karena inflasi atau menurunnya daya beli masyarakat.
-
Terjadinya Merger/Akuisisi
Penyebab lainnya yaitu ketika suatu perusahaan diakuisisi atau merger dengan perusahaan lain maka kepemimpinan perusahaan juga bisa mengalami perubahan.
Kepemimpinan baru juga bisa menyebabkan bergantinya strategi dan perombakan organisasi yang menyebabkan beberapa posisi atau divisi karyawan harus diganti.
Perombakan juga perlu dilakukan jika terjadi tumpang tindih antara posisi di perusahaan lama dan yang baru.
Perusahaan akan melakukan evaluasi dan pertimbangan untuk memilih mana posisi dan karyawan yang harus dipertahankan.
-
Optimisasi Kepegawaian
Terakhir yaitu adanya optimasi kepegawaian di perusahaan yang dilakukan dengan memangkas jumlah pegawai di satu divisi dan menambah pegawai di divisi lain.
Hal ini dilakukan ketika terlalu banyak jumlah karyawan sehingga perlu dipangkas jumlahnya supaya kegiatan operasionalnya menjadi lebih efektif.
Pemangkasan pegawai juga dilakukan seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia manufaktur. Perkembangan teknologi menyebabkan beberapa posisi bisa dilakukan dengan mesin teknologi sehingga perusahaan bisa menghemat pengeluaran.
Langkah-Langkah untuk Meminimalkan Dampak Layoff
Seperti yang sudah disebutkan di atas, penghentian hubungan kerja memiliki beberapa dampak baik bagi karyawan maupun perusahaan. Namun Anda tidak perlu khawatir, berikut terdapat beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampak pemutusan hubungan kerja:
-
Komunikasi yang Terbuka dan Empatik
Apabila pemutusan hubungan kerja terpaksa harus dilakukan maka komunikasikan keputusan tersebut secara terbuka dan empatik. Karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja harus mengetahui apa alasan mereka harus diberhentikan.
Kemudian Anda bisa meminta tim HR untuk mengkomunikasikan langkah apa yang bisa diambil karyawan setelah berhenti dari perusahaan. Tindakan tersebut penting untuk membantu dan mendukung mereka tetap semangat dalam menghadapi masa sulit.
-
Program Dukungan Karyawan yang Terkena Dampak
Selain mengkomunikasikan pemutusan hubungan kerja secara empatik, Anda juga bisa memberi dukungan pada karyawan yang terdampak dengan membuat program tertentu. Beberapa program yang bisa dilakukan seperti konseling, rekomendasi kerja, dan bantuan lain yang bisa mendukung karyawan terdampak supaya bisa segera mendapat pekerjaan baru.
-
Menjaga Semangat dan Motivasi Karyawan yang Bertahan
Dampak pemutusan hubungan kerja tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhenti bekerja, namun juga karyawan yang tidak diberhentikan.
Karyawan yang masih bekerja tentu akan merasakan tekanan moral yang bisa menyebabkan penurunan performa kerja.
Tugas perusahaan di sini adalah memberi semangat dan motivasi pada karyawan yang bertahan dalam melakukan pekerjaan.
Recruitment Service Abhitech: Solusi Mengisi Posisi Yang Kosong Pasca Layoff
Setelah tindakan pemutusan hubungan kerja dilakukan, maka beberapa posisi di perusahaan akan kosong.
Tentu Anda memerlukan solusi yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi sehingga kinerja bisnis tidak terganggu. Anda bisa mengisi posisi yang kosong dengan Recruitment Service Abhitech.
Abhitech sudah berpengalaman dalam proses pencarian, pelacakan, dan penilaian kandidat unggul sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan.
Abhitech memiliki konsultan profesional yang siap membantu perusahaan dalam pencarian SDM unggul mulai dari posisi tingkat bawah sampai eksekutif.
Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan layanan rekrutmen Abhitech diantaranya yaitu menghemat waktu dan biaya dan jaminan kualitas kandidat.
Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan layanan rekrutmen Abhitech, Anda bisa menghubungi tim di contact us.