Fenomena resign kerja secara massal setelah karyawan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sering terjadi di banyak perusahaan. 

Bagi HR dan manajemen, kondisi ini bisa menjadi tantangan serius karena dapat mengganggu operasional, menurunkan produktivitas, hingga menambah beban rekrutmen untuk mencari pengganti dalam waktu singkat.

Namun, resign sebenarnya adalah hal yang wajar dalam dunia kerja. Setiap karyawan memiliki alasan masing-masing dalam mengambil keputusan ini, mulai dari mencari peluang karier yang lebih baik, kompensasi yang lebih kompetitif, hingga faktor keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.

Lantas, bagaimana cara HR menghadapi gelombang resign kerja setelah THR agar tidak berdampak besar pada bisnis? Simak strategi berikut ini.

Kenapa Resign adalah sesuatu yang normal dalam dunia kerja?

Resign kerja adalah bagian dari dinamika profesional yang tidak bisa dihindari. Setiap individu memiliki aspirasi, kebutuhan, dan tantangan yang berbeda dalam karier mereka.

Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk pindah kerja, seperti mencari lingkungan yang lebih sesuai, kesempatan karier yang lebih baik, atau kompensasi yang lebih tinggi. Dalam beberapa kasus, ketidakcocokan dengan budaya perusahaan atau tekanan kerja yang berlebihan juga bisa menjadi pemicu.

Selama prosesnya dilakukan secara profesional, resign tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Bahkan, ini bisa menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan retensi karyawan.

5 Alasan Resign Kerja yang Sering HR Temui 

Setiap karyawan memiliki alasan unik saat memutuskan untuk resign. Namun, ada beberapa pola umum yang sering ditemui oleh HR dalam proses pengunduran diri. 

Berikut beberapa alasan utama yang biasanya menjadi pertimbangan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya.

1. Mencari Peluang Karier yang Lebih Baik

Salah satu alasan paling umum adalah keinginan untuk berkembang dalam karier. Banyak karyawan ingin berkembang dan mencari peran dengan tantangan lebih besar, kesempatan belajar yang lebih luas, atau jenjang karier yang lebih jelas. 

Jika perusahaan saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, resign menjadi pilihan yang masuk akal. Jika Anda seorang HR, maka Anda perlu tahu prosedur HR dalam menangani karyawan resign yang tepat. 

2. Gaji dan Benefit yang Lebih Kompetitif

Kompensasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi atau standar industri sering menjadi alasan resign kerja. 

Jika gaji dan benefit yang diberikan tidak sesuai dengan standar industri, karyawan akan lebih mudah tergoda dengan tawaran dari perusahaan lain yang lebih menguntungkan.

4. Ketidakseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Beban kerja yang berat, jam kerja yang tidak fleksibel, atau tekanan tinggi sering kali membuat karyawan memilih resign demi kesejahteraan mental dan fisik mereka.

Jika keseimbangan kehidupan kerja menjadi prioritas utama, karyawan cenderung mencari perusahaan yang lebih fleksibel. Beberapa tips resign yang baik bisa dibaca di sini.

Baca Juga: Penyebab Turnover Karyawan dan Cara Efektif Mengatasinya

Temukan artikel menarik seputar Recruitment Services Abhitech!

5. Ketidakcocokan dengan Budaya Perusahaan

Tidak semua karyawan cocok dengan budaya kerja yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Perbedaan nilai, gaya kepemimpinan, dan lingkungan kerja yang tidak mendukung bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk mencari tempat kerja yang lebih sesuai dengan ekspektasi mereka.

HR perlu memahami alasan-alasan ini agar bisa menerapkan strategi retensi yang lebih efektif.

Cara Mengatasi Resign Massal setelah THR

resign-massal

 

Resign massal setelah THR bisa menjadi tantangan besar bagi perusahaan, terutama jika terjadi dalam jumlah yang signifikan. Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mengurangi fenomena resign massal setelah THR.

1. Menawarkan Kenaikan Gaji yang Sesuai dengan Pasar

HR perlu melakukan benchmarking gaji secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan menawarkan kompensasi yang kompetitif. 

Selain kenaikan gaji, perusahaan bisa mempertimbangkan bonus kinerja atau insentif tambahan agar karyawan tetap termotivasi.

2. Membangun Komunikasi yang Terbuka dengan Karyawan

Kurangnya komunikasi yang transparan sering kali membuat karyawan merasa tidak dihargai atau tidak memiliki keterlibatan dalam keputusan perusahaan. 

HR perlu aktif membuka dialog dengan karyawan, baik melalui survei kepuasan, one-on-one meetings, maupun forum diskusi. 

3. Belajar untuk Peka Terhadap Perasaan Karyawan

Mengenali tanda-tanda ketidakpuasan karyawan sebelum mereka memutuskan resign sangat penting. 

HR harus lebih peka terhadap keluhan, perubahan sikap, atau penurunan produktivitas karyawan. 

4. Memperbaiki Berdasarkan Feedback Karyawan yang Sudah Resign

Exit interview adalah kesempatan bagi HR untuk memahami alasan resign secara lebih mendalam. 

Mengumpulkan dan menganalisis feedback dari karyawan yang sudah keluar dapat membantu perusahaan menemukan pola masalah yang harus diperbaiki. 

4. Membuat Program untuk Kesejahteraan Karyawan

Karyawan yang merasa diperhatikan kesejahteraannya akan lebih loyal terhadap perusahaan. 

HR bisa menginisiasi berbagai program kesejahteraan, seperti asuransi kesehatan yang lebih komprehensif, subsidi transportasi, program kesehatan mental, hingga fasilitas rekreasi di kantor. 

5. Berikan Opsi Bekerja dari Jarak Jauh

Fleksibilitas kerja menjadi salah satu faktor yang banyak dipertimbangkan karyawan dalam memilih tempat kerja. 

Jika memungkinkan, perusahaan dapat memberikan opsi kerja hybrid atau remote untuk meningkatkan kenyamanan dan keseimbangan kehidupan kerja karyawan. 

Dengan menerapkan strategi di atas, HR dapat mengurangi risiko resign kerja massal setelah THR dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil serta mendukung pertumbuhan karyawan dalam jangka panjang.

Tips Pengunduran Diri Profesional dari HR 

Jika seorang karyawan ingin resign, penting bagi mereka untuk melakukannya secara profesional agar tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan.

  • Beri Pemberitahuan Lebih Awal

Memberikan surat pengunduran diri secara mendadak bisa mengganggu operasional perusahaan. Idealnya, karyawan memberikan pemberitahuan setidaknya 30 hari sebelumnya atau sesuai ketentuan dalam kontrak kerja. 

Ini memberi waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti atau mendistribusikan tugas kepada tim lain.

  • Buat Surat Resign yang Jelas dan Sopan

Surat pengunduran diri sebaiknya ditulis dengan bahasa yang profesional dan tetap menghargai perusahaan. 

Tidak perlu menuliskan keluhan atau kritik berlebihan, cukup sampaikan alasan resign secara singkat dan tunjukkan apresiasi atas kesempatan yang telah diberikan.

  • Selesaikan Tanggung Jawab dengan Baik

Sebelum resmi meninggalkan perusahaan, pastikan semua tugas telah diselesaikan dengan baik. 

Jika ada proyek yang sedang berjalan, bantu transisi dengan memberikan briefing kepada rekan kerja atau pengganti agar mereka bisa melanjutkan pekerjaan tanpa hambatan.

HR Harus Bantu Karyawan Penuhi Hak Resign Karyawan

Ketika karyawan mengajukan resign kerja, HR memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua hak mereka dipenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Rekrut Kandidat 40% Lebih Cepat Tanpa Kompromi Kualitas

HR perlu memastikan bahwa karyawan menerima hak-haknya, seperti gaji terakhir, tunjangan yang masih berlaku, serta kompensasi lain yang telah disepakati dalam kontrak kerja. Hal tersebut diatur dalam UU No. 11 Tahun 2020.

 Jika ada sisa cuti yang belum digunakan, perusahaan harus memberikan opsi kompensasi atau memungkinkan karyawan mengambil cuti sebelum resmi keluar. 

Selain itu, surat pengalaman kerja juga harus diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi karyawan selama bekerja. 

Recruitment Service Abhitech Siap Bantu Mencari Kandidat Terbaik

Resign kerja massal bisa menjadi tantangan besar, terutama jika posisi yang ditinggalkan adalah peran kunci dalam operasional bisnis. Oleh karena itu, proses rekrutmen yang cepat dan tepat sangat penting.

Abhitech hadir sebagai solusi bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja berkualitas di berbagai posisi dan industri. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam layanan recruitment service, Abhitech memiliki jaringan luas serta metode seleksi yang efektif untuk menemukan kandidat terbaik sesuai kebutuhan bisnis Anda. 

Baik untuk posisi entry-level, manajerial, hingga spesialis, Abhitech siap membantu Anda mendapatkan talenta yang sesuai dalam waktu yang lebih efisien. Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan kami? 

Mari kunjungi blog kami untuk melihat informasi menarik lainnya, atau langsung hubungi kami melalui kontak kami untuk mendapatkan solusi rekrutmen yang tepat bagi perusahaan Anda.