Artikel ini akan membahas apa saja perubahan dan perbedaan dari PPh 21 terbaru dengan yang lama, dan ada kalkulator PPh21 yang bisa Anda pakai secara gratis!
Pendahuluan
Tentu Anda sudah tahu kalau Sejak 1 Januari 2024, pemerintah membuat regulasi baru yang mempengaruhi perhitungan Pajak Penghasilan (PPh).
Sebagai orang yang memiliki bisnis atau bekerja di departemen HR, memahami hal ini menjadi sangat penting agar tidak salah hitung atau masih menggunakan metode perhitungan yang lama.
Regulasi baru ini tertulis di dalam:
Peraturan Pemerintah (PP) No. 58 Tahun 2023 yang mengatur tentang Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya.
Dan juga, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 168 tahun 2023 yang berjudul Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Pribadi.
Yang akhirnya menggantikan seluruh dan sebagian peraturan menteri keuangan yang sebelumnya.
Berikut adalah daftar peraturan yang dicabut:
- Mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.03/2008
- Mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008
- Mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.010/2016
- Mencabut Sebagian Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010 Pasal 5, Pasal 8, Bagian Pertama angka I, dan Bagian Kedua angka I Lampiran
Hal ini memiliki dampak signifikan bagi departemen HR, terutama yang bertanggung jawab atas pengelolaan payroll.
Apa itu PPh 21?
PPh 21 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh individu, seperti gaji, upah, tunjangan, atau honorarium. Pajak ini dibayar oleh pemberi kerja dengan cara memotong penghasilan karyawan setiap bulan.
Besaran PPh 21 dihitung berdasarkan tarif progresif sesuai dengan jumlah penghasilan kena pajak (PKP) karyawan. Tarif pajak ini berkisar dari 5% hingga 30%, tergantung pada jumlah penghasilan yang diterima.
PPh 21 juga mencakup beberapa pengecualian dan potongan, seperti penghasilan tidak kena pajak (PTKP) yang mengurangi penghasilan kena pajak. Pembayaran pajak ini penting untuk memenuhi kewajiban perpajakan negara.
Perubahan berdampak baik atau buruk untuk Saya?
Tenang, perubahan ini tidak akan membebankan Anda sebagai pegawai, setidaknya itu yang disebutkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Menurut DJP, hitungan baru Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dinilai tidak akan membebankan para pegawai.
DJP mengatakan bahwa implementasi perhitungan pajak menggunakan tarif efektif rata-rata (TER) hanya untuk menyederhanakan penghitungan. “Dengan adanya penerapan tarif tersebut, tidak mengakibatkan adanya tambahan beban pajak baru,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti, melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (28/1/2024).
Sebelumnya Abhitech juga pernah membuat artikel tentang PPh 21
PPh sendiri adalah pajak yang dibebankan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan atas penghasilan atau pendapatan yang diterima atau diperoleh dalam satu Tahun Pajak.
Ada beberapa jenis Pajak yang berlaku di Indonesia. Anda dapat membaca lebih lengkap disini
Definisi penghasilan menurut UU PPh adalah tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dapat digunakan untuk menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Jadi, kenapa Anda harus mempelajari PPh 21?
Kenapa Harus Mempelajari PPh 21?
Sebenarnya sudah banyak alasan bahkan kami yakin Anda sudah mengerti.
Tapi untuk kami merangkum kembali beberapa alasan penting baik HR, pemilik bisnis, maupun karyawan untuk mempelajari regulasi PPh21 yang terbaru:
- Kepatuhan Regulasi
- Akurasi Penggajian
- Kepuasan Karyawan
- Perencanaan Keuangan Perusahaan
- Pengelolaan Risiko
Jadi, apa saja perubahan PPh 21 yang mulai berlaku tanggal 1 Januari tahun 2024?
Perubahan Perhitungan PPh 21
Dengan perubahan regulasi, saat ini penghitungan PPh Pasal 21 menggunakan metode Tarif Efektif Rata-rata (TER),
Metode ini terbagi menjadi dua kategori:
- Tarif Efektif Bulanan: Untuk masa pajak Januari-November, penghasilan bruto sebulan dikalikan dengan tarif efektif bulanan.
- Tarif Efektif Harian: Untuk Desember atau masa pajak terakhir dalam satu tahun, penghitungan kembali ke metode normal, yaitu penghasilan bruto setahun dikurangi dengan biaya jabatan/pensiun, iuran pensiun, zakat atau sumbangan keagamaan wajib, dan PTKP untuk mendapatkan nilai penghasilan kena pajak setahun.
Apa pengaruh perubahan ini terhadap perhitungan pajak gaji karyawan?
Regulasi ini juga merubah cara hitung karyawan yang sebelumnya Abhitech telah buat.
Selain itu, perubahan ini berdampak pada cara HR menghitung gaji bersih karyawan.
Metode penghitungan PPh pasal 21 dengan metode TER ini menjadi lebih sederhana.
Tapi, tentu saja butuh kehati-hatian untuk memastikan semua perhitungan dihitung dengan benar.
Dan pada bulan Desember, HR harus melakukan penyesuaian untuk memastikan total PPh yang dipotong sepanjang tahun sesuai dengan yang terutang.
Perbedaaan cara hitung PPh 21
Untuk mempermudah penjelasan tentang PPh 21 yang terbaru.
Kami membuat dalam bentuk tabel perbandingan.
Aspek | Metode Penghitungan PPh 21 Sebelumnya | Metode Penghitungan PPh 21 Mulai 2024 |
Dasar Penghitungan | Penghasilan bruto setahun | Penghasilan bruto bulanan (Jan-Nov) dan setahun (Des) |
Metode Penghitungan | Penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan/pensiun, iuran pensiun, zakat/sumbangan keagamaan, dan PTKP untuk mendapatkan nilai penghasilan kena pajak setahun | Tarif Efektif Rata-rata (TER) bulanan untuk Jan-Nov, dan penghitungan normal di Desember |
Tarif Pajak | Tarif progresif sesuai UU PPh Pasal 17 | Tarif efektif bulanan (Jan-Nov), dan tarif progresif di Desember |
Penghitungan di Desember | Sama dengan bulan lainnya | Penghasilan bruto setahun dikurangi dengan biaya jabatan/pensiun, iuran pensiun, zakat/sumbangan keagamaan, dan PTKP, kemudian dikalikan dengan tarif pasal 17 UU PPh |
Penghitungan PTKP | Dikurangkan dari penghasilan bruto setahun untuk mendapatkan penghasilan kena pajak | Diperhitungkan dalam tarif efektif bulanan |
Baca disini untuk melihat lebih lengkap artikel Abhitech dengan perhitungan yang lama
Sekarang, Anda sudah memahami perbedaan PPh 21 yang lama dengan PPh 21 yang berlaku tahun 2024.
Lalu bagaimana cara menghitungnya?
Cara menghitung PPh 21 karyawan terbaru
Berikut adalah cara Menghitung PPh 21 Karyawan dengan Metode Tarif Efektif Rata-rata (TER)
Menghitung PPh 21 Bulanan (Januari-November):
Hitung Penghasilan Bruto: Termasuk gaji dan semua bentuk penghasilan lainnya.
Terapkan Tarif Efektif Bulanan: Penghasilan bruto dikalikan dengan tarif efektif bulanan. Tarif ini sudah memperhitungkan PTKP.
Perhitungan Pajak PPh 21 di Desember:
Hitung Penghasilan Bruto Setahun: Jumlahkan penghasilan bruto dari Januari hingga Desember.
Kurangi dengan Biaya Jabatan/Pensiun dan Iuran Pensiun: Sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kurangi dengan PTKP: Sesuai dengan status (misalnya Tidak Kawin, Kawin, Kawin dan Pasangan Bekerja).
Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun: Penghasilan bruto setahun dikurangi dengan biaya jabatan/pensiun, iuran pensiun, dan PTKP.
Terapkan Tarif Pasal 17 UU PPh: PKP dikalikan dengan tarif PPh 21 sesuai dengan UU PPh Pasal 17.
Kurangi dengan PPh yang Telah Dipotong: Kurangi total PPh terutang setahun dengan PPh yang telah dipotong dari Januari-November.
Masih terlalu kompleks?
Saya akan memberikan study case untuk Anda.
Berikut adalah contoh metode TER untuk menghitung PPh 21.
Contoh Penerapan Metode TER dalam Menghitung PPh 21
Misalkan ada karyawan bernama Siti. Dia seorang Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus kawin dengan satu tanggungan. Dia bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji bulanan Rp12.000.000,00.
Perhitungan PPh 21 dengan Metode TER (Januari-November)
Penghasilan Bruto Bulanan: Siti menerima gaji bulanan sebesar Rp12.000.000,00.
Penerapan Tarif Efektif Bulanan: Misalkan tarif efektif bulanan yang ditetapkan adalah 2,5%. Maka, PPh Pasal 21 yang harus dipotong per bulan untuk Siti adalah Rp12.000.000,00 x 2,5% = Rp300.000,00.
Perhitungan PPh 21 di Desember
Penghasilan Bruto Tahunan: Total penghasilan bruto Siti selama setahun adalah Rp12.000.000,00 x 12 = Rp144.000.000,00.
Penghitungan PTKP: Dengan status kawin satu tanggungan, PTKP yang berlaku untuk Siti mungkin sekitar Rp63.000.000,00 (angka ini hanya contoh).
Penghasilan Kena Pajak (PKP): Penghasilan bruto tahunan dikurangi PTKP, yaitu Rp144.000.000,00 – Rp63.000.000,00 = Rp81.000.000,00.
PPh Terutang Tahunan: PKP dikalikan dengan tarif PPh sesuai UU PPh Pasal 17. Misalnya, jika PKP Siti masuk dalam kategori tarif 15%, maka PPh terutangnya adalah 15% x Rp81.000.000,00 = Rp12.150.000,00.
PPh Pasal 21 di Desember: PPh terutang tahunan dikurangi total PPh yang telah dipotong dari Januari-November. Misalnya, jika total PPh yang telah dipotong adalah Rp300.000,00 x 11 = Rp3.300.000,00, maka PPh Pasal 21 di Desember adalah Rp12.150.000,00 – Rp3.300.000,00 = Rp8.850.000,00.
Dengan contoh Siti, kita dapat melihat bagaimana metode TER memudahkan penghitungan PPh Pasal 21 bulanan dan bagaimana penyesuaian dilakukan di bulan Desember. Ini membantu HR dalam mengelola payroll dengan lebih efisien dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi pajak terbaru.
Tapi, kami mengerti sebagai HR Anda tidak mungkin menghabiskan waktu menghitung secara manual.
Berapa banyak waktu yang akan terbuang jika Anda menghitung semua PPh 21 terbaru ini satu persatu setiap orangnya. Anggap untuk menghitung 1 karyawan butuh 10 menit, jika itu 10 karyawan? 100 menit Anda terbuang.
Hampir 2 jam habis untuk menghitung PPh 21 secara manual, sangat tidak efisien untuk seorang HR.
Karena dari itu kami membuat kalkulator untuk menghitung PPh 21 TER ala Abhitech.
Kalkulator Excel Untuk Menghitung PPh 21 TER Abhitech
Kalkulator gartis ini dibuat dengan excel untuk membantu HR dan pengelola payroll dalam menghitung pajak penghasilan karyawan dengan cepat dan akurat, sesuai dengan regulasi terbaru
Selain kalkulator ini, Abhitech juga memiliki kalkulator excel untuk menghitung jatah lembur karyawan yang bisa Anda akses disini
Jika Anda merasa dengan kalkulator excel PPh 21 ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda, berarti Anda dapat mencoba menggunakan payroll service. Kenapa payroll service bermanfaat untuk bisnis Anda? Coba baca artikel ini
Abhitech : Solusi Untuk Penghitungan PPh 21
Perhitungan PPh21 bisa menyita waktu yang banyak dan membebani tim HR anda, oleh karena itu untuk lebih mempermudah perhitungan PPh 21 karyawan, Anda dapat memanfaatkan layanan Payroll Service dari Abhitech yang secara otomatis menghitung pajak yang terdapat dalam komponen gaji karyawan.
Abhitech menawarkan layanan Payroll yang telah disesuaikan dengan peraturan PPh 21 terbaru menggunakan metode TER, sehingga perhitungan pajak dapat dilakukan dengan akurat tanpa perlu perhitungan manual.
Anda dapat menjajal layanan ini dan mengetahui lebih lanjut dengan berkonsultasi mengenai kebutuhan Anda bersama tim Abhitech disini!